6 Agu 2011

Kangen

Sore ini saya mengantar ayah ke dokter. Sebetulnya ayah sudah meninggal lebih tiga puluh tahun yang lalu, pada suatu Ahad pagi yang sedikit berhujan. Meninggal dengan damai di kamarnya agak sempit tapi nyaman. Kami berlima ketika itu menungguinya dengan sabar sepanjang malam. Saat fajar datang, tanda-tanda pun lengkap, ibu memekik pelan, menyongsongnya.

Begitulah, sore ini ayah meminta saya mengantarnya ke dokter. Ia mengaku agak kurang enak badan. Saya tak sampai hati menolaknya, jadi kami pun bertolak dengan taksi warna biru. Ruang tunggu dokter sudah hampir penuh oleh aroma orang-orang mati, yang anehnya berwajah cerah gembira. Mereka ternyata juga sudah saling kenal lama, maka riuhlah kamar tunggu yang sempit itu. Ayah mengenalkan beberapa kepadaku. Mereka menjabat saya erat, dan ada yang tak sabaran menanyakan warta dunia hari ini. Mereka berkata bahwa mereka sendiri baik-baik adanya, hanya kadang kangen.

Saya menemani ayah menemui dokter. Saya masih ingat tiga puluh tahun yang lalu lelaki yang gemar berseloroh sembarang waktu itulah yang berkata, “Ayahmu  tak  akan  lama  lagi, jadi  berkemaslah.” Kini dua orang itu berjumpa pula. Dokter itu, yang sekarang terlihat begitu renta, anehnya malah terlihat sibuk memeriksa tubuhnya sendiri. Ia, misalnya, memeriksa tekanan darahnya, menimbang berat badan, dan terakhir sekali mencoba mencocokkan denyut jantung dengan debar-debur rindunya.

Nah, ia pun manggut-manggut, nampaknya puas belaka. Lantas dengan masih tertawa-tawa seperti dulu hari mendadak saja ia berpaling kepada saya dan berkata, sarat dengan tawa, “Saya tak akan lama lagi, jadi tinggalkanlah kami.” Saya terpana, tapi kemudian pergi juga dengan semacam perasaan lega yang aneh, meninggalkan mereka berdua berbahagia pada akhir tulisan ini. Saya langsung bertolak pulang ke dunia saya yang nyata dengan menumpang taksi berwarna biru. Di sepanjang jalan saya masih terus juga berpikir-pikir, mungkin betul di sorga ayah baik-baik saja, hanya kadang kangen.

2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar